Jet tempur F/A-18E Super Hornet milik Angkatan Laut AS telah tiba di Yordania menjelang kemungkinan serangan Iran terhadap Israel, Zona Perang dilaporkan.
Gambar jet tersebut, yang berasal dari Strike Fighter Squadron 25 (VFA-25), dirilis awal minggu ini setelah kedatangan mereka di Pangkalan Udara Muwaffaq Salti pada 3 Agustus, kata laporan itu.
Foto-foto itu menunjukkan jet-jet itu dipersiapkan untuk operasi udara-ke-udara, dengan masing-masing dilengkapi dengan setidaknya empat Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Canggih AIM-120 dan empat AIM-9X Sidewinder, tambahnya.
Rudal AIM-120, juga dikenal sebagai AMRAAM, adalah rudal supersonik dengan berat peluncuran 335 pon, menurut Angkatan Udara AS (USAF).
Mereka memiliki jangkauan lebih dari 20 mil dan menggunakan hulu ledak fragmentasi ledakan.
Sidewinder adalah rudal “supersonik, pencari panas, udara-ke-udara”, kata USAF.
Mereka memiliki bobot peluncuran 190 pon dan hulu ledak fragmentasi ledakan annular.
Jet tempur F-22 juga telah mendarat di wilayah tanggung jawab CENTCOM
Kedatangan jet Super Hornet di Timur Tengah merupakan bagian dari pengembangan militer AS di kawasan tersebut menjelang serangan potensial oleh Iran dan proksinya terhadap Israel.
Iran telah berjanji untuk membalas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh, salah satu pemimpin Hamas, di Teheran minggu lalu. Iran mengatakan Israel berada di balik pembunuhan tersebut.
Haniyeh adalah pemimpin sayap politik Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai Gaza dan telah berperang dengan Israel sejak serangan 7 Oktober.
Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pos pada hari Kamis bahwa beberapa F-22 Raptor juga telah mendarat di wilayah tanggung jawabnya.
Jet tempur F-15E Strike Eagle USAF yang terbang dari Yordania merupakan kunci pertahanan Israel terhadap serangan skala besar Iran pada bulan April, ketika Teheran meluncurkan sekitar 300 pesawat tak berawak dan rudal ke Israel.