Taco Bell berencana untuk memperluas penggunaan kecerdasan buatan di jalur drive-thru di ratusan restoran mereka di seluruh negeri, menurut pengumuman hari Rabu.
Yum Brands, perusahaan induk dari jaringan makanan cepat saji Meksiko yang populer, mengatakan mereka bermaksud menerapkan teknologi tersebut di sejumlah lokasi di AS sebelum akhir tahun 2024, dan secara global di masa mendatang.
Pelanggan di restoran-restoran ini akan berinteraksi dengan komputer saat mereka memesan, sebuah ide yang diyakini perusahaan akan meringankan beban kerja, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan akurasi pesanan, menurut siaran pers.
Teknologi AI suara telah diluncurkan secara perlahan selama dua tahun terakhir dan telah digunakan di lokasi Taco Bell di 13 negara bagian yang berbeda. Perusahaan tersebut juga membuka restoran digital pertamanya di Time Square, NYC pada bulan April.
“Yum Brands mengintegrasikan teknologi dan digital ke dalam semua aspek bisnis kami dengan kemampuan baru yang menarik, dan AI merupakan bagian inti dari strategi tersebut,” kata Lawrence Kim, Chief Innovation Officer di Yum Brands.
“Kami memperluas dan mempercepat kemampuan AI kami seperti Voice AI untuk menghadirkan teknologi terdepan bagi para pewaralaba kami dan untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan anggota tim,” imbuh Kim.
Ia memuji kemajuan yang telah dilihat Yum Brands dalam beberapa tahun terakhir, dengan mencatat bahwa telah terjadi penjualan sebesar $30 miliar (kira-kira setengah dari total pendapatan mereka) dari saluran digital pertama.
Integrasi teknologi AI dalam drive-thru telah menjadi tren kompetitif di antara jaringan makanan cepat saji, tetapi tidak semuanya berhasil.
McDonald's baru-baru ini mengakhiri program percontohan dengan Automated Order Taker milik IBM setelah adanya keluhan pelanggan dan video TikTok yang viral, termasuk satu video di mana AI tersebut secara keliru menambahkan sembilan teh manis ke dalam pesanan seorang wanita.