Dalam beberapa tahun terakhir, AI telah muncul sebagai kekuatan transformatif di berbagai industri, yang mengubah cara bisnis beroperasi dan berinovasi. Dari meningkatkan pengalaman pelanggan hingga mengoptimalkan rantai pasokan, aplikasi AI sangat luas dan terus berkembang. Kemajuan pesat algoritma pembelajaran mesin, ditambah dengan pertumbuhan eksponensial dalam daya komputasi dan ketersediaan data, telah melambungkan AI dari teknologi khusus menjadi alat bisnis utama. Organisasi semakin menyadari potensi AI untuk mendorong efisiensi, membuka wawasan baru, dan menciptakan produk serta layanan inovatif.
Kini, penelitian yang dilakukan oleh Cloud Industry Forum (CIF) telah mengungkap status adopsi AI saat ini dan persepsi pentingnya di kalangan bisnis. Temuan tersebut mengungkap lonjakan signifikan dalam keunggulan AI dalam strategi TI perusahaan, yang menandai titik balik dalam cara organisasi memandang dan memprioritaskan inisiatif AI.
Menurut laporan CIF, 42% bisnis kini menganggap AI sebagai proyek TI terpenting mereka, melampaui prioritas tradisional seperti keamanan dan pengendalian biaya. Pergeseran fokus ini menggarisbawahi semakin dikenalnya potensi AI untuk mendorong nilai dan transformasi bisnis. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa 96% organisasi meyakini AI akan sedikit banyak penting bagi operasi mereka dalam lima tahun ke depan, peningkatan yang signifikan dari 86% pada tahun sebelumnya.
“Seperti halnya teknologi baru lainnya, AI sempat ditanggapi dengan skeptisisme selama kemunculannya. Data dari laporan tahun ini menunjukkan bahwa sebagian besar skeptisisme yang tersisa telah sepenuhnya ditepis,” kata David Terrar, CEO Cloud Industry Forum. “Saat ini, dunia usaha semakin terinformasi dan sepenuhnya mendukung kemampuan AI untuk mengurangi biaya, menghemat waktu, dan meningkatkan penawaran mereka.”